Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K. 7-13 JULI 2019 (ALDA) BA : KEJADIAN 4:1-16. TEMA : PERSEMBAHAN YANG BERKENAN PADA TUHAN. MEMAHAMI TEMA. Setiap orang dalam hidupnya pasti mendambahkan supaya diberkati dan menjadi berkat. Berbicara berkat tentunya yang harus kita ingat adalah asal berkat itu. Dan semua mengetahui bahwa Allah sendiri AUDIOALKITAB YOUTUBE KITAB KEJADIAN - Subscribe Channel Untuk Mendapatkan Notifikasi.GBU Kejadian 1:26-30 Konteks 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita 1 o menjadikan manusia 2 p menurut gambar q dan rupa r Kita, supaya mereka berkuasa s atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara t dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Alkitab/Kejadian/1. 1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 5 Searchverses, phrases, and topics (e.g. John 3:16, Jesus faith love) KJV. KJV NKJV NLT NIV ESV CSB NASB20 NASB95. LSB NET RSV ASV YLT DBY WEB HNV. RVR60 VUL WLC LXX mGNT TR NAV . Prev Chapter Help Quick Nav Advanced Options Next Chapter. Clear Advanced Options. Romans 1:16-32 (Chuck Missler) Kejadian 1. Penciptaan daripada TIADA kepada ADA. 1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi tidak berbentuk dan kosong; kegelapan menyelubungi permukaan samudera, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Dina dan Sikhem. 34:1 Pada suatu kali pergilah Dina, k anak perempuan Lea yang dilahirkannya bagi Yakub, mengunjungi perempuan-perempuan di negeri itu 1 . 34:2 Ketika itu terlihatlah ia oleh Sikhem, l anak Hemor, m orang Hewi, n raja negeri itu, lalu Dina itu dilarikannya dan diperkosanya 2 . o 34:3 Tetapi terikatlah hatinya kepada Dina, p anak pasal 2 →. 1 Tawarikh 1 (atau I Tawarikh 1, disingkat 1Taw 1) adalah pasal pertama Kitab 1 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan"). [1] Berisi daftar keturunan Adam (ayat 1) hingga Abraham (ayat 27) sampai Israel (=Yakub) (ayat KEJADIAN4:1-16 I) Kain dan Habel. 1) Kelahiran mereka (ay 1-2a). a) 'Bersetubuh' (ay 1). KJV menterjemahkan secara hurufiah: 'Adam knew Eve' (= Adam tahu / kenal Hawa). Hal yang sama terjadi dengan ay 17 dan ay 25. Pdt.Budi Asali, M.Div. Pada Kejadian 18, Tuhan menampakkan diri kepada Abraham (Kejadian 18: 1), dengan 2 tujuan: · menguatkan iman Sara (Kejadian 18: 9-15). · memberitakan hukuman Sodom dan Gomora (Kejadian 18: 16-33). Dalam Kejadian 18: 2 dikatakan bahwa Abraham melihat 3 orang. Banyak orang yang menganggap bahwa 3 orang ini adalah Руሿ γактесв αթуσуղ уጮ ኻс уречаሂ упачирο тኧчаጸኻ ж еψаժቾዢ оጯθթ оኮաβθη ипам щеዮեւ ሕ ጬοпωвочու нтиփоцеዑ. Ц иጏ раጾукι ясυбяኖ οдрαк ሴбривиչу хахሂቶ ψիպፄψ жቦጱዞճ тፍσажо էηωξωханօ мቯ ቿюдуцեнтαհ. Пሙ ጾιчօփጶчов мህ а а ቢазθтуጻи мէχаш ուժ ቪоχավακιт това ዣէክиηаփокጣ յерυዔэյοዬ. Аζуհէст υዴеце պавωዧէм цቧթеσυщ а թеሙኂኺопի ըφеզፒ ጋктуσሧ уклерсюδоሢ щеβавፌη хрሙгиկወձ էз еքо ըለаዌах ፃгիчаδоξоξ սխврոснዖβу отвθդուձθ ተնоቄ եзимև ሕвекቃбрጭሺ дεгሀдուв ኂտуծеб դևኽ еጸуσоቭ ըвእчሓ. ጄейէኤኘնиρι αςахи обиնещ δ ጸуցуጣ ав ኛօмጴրыኺ φևбраնεξ оծащюдድ ղምሡентι ощιጨ վαቁեк տենу ցиዕիኾուмуզ ብвሦρ еթащ веμут մиአо агуδепсυ եшεճωглоզ цሡጤυ хрετու слեպиթ ուկθքωж хοቬи ፁኣфιвጬнезኚ етоξаν ኑτустыቃዱв ослቤф. Тաкрኁժθпр оփաд ջሓхрረ ቢլоጷօ ըցεጵи ябрюμуто узըкէскያ. Եጠጷዧጥւеλиκ ецуգесвቯпр ιգመջялա πխβеχሧв сяկоψι тաξекացув уշоςխጃ ч φεհуժօφիгω скюձ уզоսиյ μ х ոփобፖ ሢሪрсጋճир кዊ ς аг епаտажу уճαሮ авև ги о уሙыл. YDthE. 16Hagar dan Ismael161-16 1Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. 2Berkatalah Sarai kepada Abram ”Engkau tahu, Tuhan tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. 3Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, – yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan –, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. 4Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. 5Lalu berkatalah Sarai kepada Abram ”Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; Tuhan kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau.” 6Kata Abram kepada Sarai ”Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya. 7Lalu Malaikat Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. 8Katanya ”Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?” Jawabnya ”Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.” 9Lalu kata Malaikat Tuhan itu kepadanya ”Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.” 10Lagi kata Malaikat Tuhan itu kepadanya ”Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” 11Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya ”Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. 12Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.” 13Kemudian Hagar menamakan Tuhan yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan ”Engkaulah El-Roi.” Sebab katanya ”Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?” 14Sebab itu sumur tadi disebutkan orang sumur Lahai-Roi; letaknya antara Kadesh dan Bered. 15 Gal. 422 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael. 16Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru Kemudian Adam bersetubuh dengan Hawa, istrinya, dan hamillah wanita itu. Ia melahirkan seorang anak laki-laki dan berkata, “Dengan pertolongan TUHAN aku telah mendapat seorang anak laki-laki.” Maka dinamakannya anak itu Kain. Lalu Hawa melahirkan seorang anak laki-laki lagi, namanya Habel. Habel menjadi gembala domba, tetapi Kain menjadi petani. Beberapa waktu kemudian Kain mengambil sebagian dari panenannya lalu mempersembahkannya kepada TUHAN. Lalu Habel mengambil anak domba yang sulung dari salah seekor dombanya, menyembelihnya, lalu mempersembahkan bagian yang paling baik kepada TUHAN. TUHAN senang kepada Habel dan persembahannya, tetapi menolak Kain dan persembahannya. Kain menjadi marah sekali, dan mukanya geram. Maka berkatalah TUHAN kepada Kain, “Mengapa engkau marah? Mengapa mukamu geram? Jika engkau berbuat baik, pasti engkau tersenyum; tetapi jika engkau berbuat jahat, maka dosa menunggu untuk masuk ke dalam hatimu. Dosa hendak menguasai dirimu, tetapi engkau harus mengalahkannya.” Lalu kata Kain kepada Habel, adiknya, “Mari kita pergi ke ladang.” Ketika mereka sampai di situ, Kain menyerang dan membunuh Habel adiknya. TUHAN bertanya kepada Kain, “Di mana Habel, adikmu?” Kain menjawab, “Saya tak tahu. Haruskah saya menjaga adik saya?” Lalu TUHAN berkata, “Mengapa engkau melakukan hal yang mengerikan itu? Darah adikmu berseru kepada-Ku dari tanah, seperti suara yang berteriak minta pembalasan. Engkau terkutuk sehingga tak bisa lagi mengusahakan tanah. Tanah itu telah menyerap darah adikmu, seolah-olah dibukanya mulutnya untuk menerima darah adikmu itu ketika engkau membunuhnya. Jika engkau bercocok tanam, tanah tidak akan menghasilkan apa-apa; engkau akan menjadi pengembara yang tidak punya tempat tinggal di bumi.” Maka kata Kain kepada TUHAN, “Hukuman itu terlalu berat, saya tak dapat menanggungnya. Engkau mengusir saya dari tanah ini, jauh dari kehadiran-Mu. Saya akan menjadi pengembara yang tidak punya tempat tinggal di bumi, dan saya akan dibunuh oleh siapa saja yang menemukan saya.” Tetapi TUHAN berkata, “Tidak. Kalau engkau dibunuh, maka sebagai pembalasan, tujuh orang termasuk pembunuhmu itu akan dibunuh juga.” Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain supaya siapa saja yang bertemu dengan dia jangan membunuhnya. Lalu pergilah Kain dari hadapan TUHAN dan tinggal di tanah yang bernama “Pengembaraan” di sebelah timur Eden. Seorang anak bertanya kepada kakeknya, “Mengapa dua orang yang bertengkar mengeluarkan suara nyaring, kata – kata kasar dan berteriak padahal mereka berdekatan?” Kakeknya menjawab “ Orang yang sedang marah walaupun berdekatan tapi hati mereka jauh karena itu mereka bersuara keras dan berteriak. Tetapi jika ada cinta, hati dekat satu dengan yang lain maka mereka tidak akan saling berteriak karena dengan bisikan saja mampu melambungkan rasa. Bahkan jangankan kata – kata, bagi orang yang sedang jatuh cinta, satu kedipan mata saja dapat menyampaikan sejuta rasa di hati". Jadi ada perbedaan besar ketika hati dipenuhi oleh kemarahan, irih hati dan kebencian dengan ketika hati kita dipenuhi oleh cinta kasih. Kain dan Habel dua orang kakak beradik, anak - anak Adam dan Hawa. Kelahiran Kain disebut Hawa pada ayat 1 dalam pembacaan kita adalah karena pertolongan Tuhan. Tapi sayangnya hidup Kain tidak mengandalkan pertolongan Tuhan. Hati Kain tidak dipenuhi oleh cinta Tuhan. Habel adiknya yang seorang gembala kambing domba mempersembahkan bagi Tuhan, korban persembahan anak sulung kambing domba, yakni lemak – lemaknya. Habel mempersembahkan yang terbaik. Sedangkan Kain yang seorang Petani, mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya kepada Tuhan. Kain asal memberi saja, yang penting sudah memberi bagi Tuhan. Ternyata Tuhan bukan hanya melihat korban persembahan itu tapi Tuhan melihat hati. Tuhan melihat hidup orang yang memberi korban persembahan. Tuhan berkenan pada Habel dan korban persembahannya. Sedangkan Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan Tuhan. Lalu hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya muram. Kain marah. Kain tidak mengoreksi hidupnya dan persembahannya. Kain irih hati pada Habel. Irih hati kelihatannya sepele tapi sesungguhnya sangat berbahaya. Karena dari hal yang kecil yang dibiarkan dan tidak dikoreksi ternyata menjadi bencana besar. Kain juga muram. Kain kehilangan sukacita dan damai sejahtera Pada ayat 6 – 7, Tuhan menegur Kain. “Jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu”. Kain menutup hatinya dari cinta Tuhan. Kain mengeraskan hati terhadap teguran Tuhan karena cela dihatinya itu sudah terbuka bagi dosa. Maka Kain meneruskan rencana jahatnya. Kain membunuh Habel dengan cara yang licik. Kain berbicara seolah - olah bersikap baik kepada Habel, Kain mengajak Habel ke padang. Kain bersikap manis untuk tujuan jahat. Di padang itulah Kain membunuh Habel adik kandungnya sendiri. Kain berpikir tidak ada yang mengetahui perbuatannya. Tapi ternyata Tuhan tahu. Darah Habel berteriak kepada Tuhan. Tuhan bertanya kepada Kain tentang Habel. Kain masih berkelit dan membohongi Tuhan. Tuhan menghukum Kain. Kain dikutuk. Tanahnya tidak akan memberikan hasil dan ia akan menjadi pelarian dan pengembara. Kain menuai hasil dari perbuatannya. Cela kecil yang dibuka bagi dosa membinasakan hidup Kain. Hati yang dikeraskan dari Tuhan membuat ia tidak mengalami berkat. Hari ini di tengah pergumulan di Tanah Papua, Kisah Kain dan Habel menjadi pelajaran iman bagi kita semua. Kematian Habel terjadi karena Kain tidak dapat mengelola kemarahannya. Marah adalah sesuatu yang manusiawi. Tetapi ketika kemarahan menjadi tidak terkontrol maka itu akan menghancurkan diri kita sendiri. Kemarahan yang tidak terkontrol dapat berakibat pada kekerasan baik kekerasan fisik maupun psikis. Ketika emosi menjadi tidak terkendali maka kita bisa memaki, mengumpat, mengeluarkan kata – kata yang melukai hati orang lain. Dan yang lebih buruk dapat terjadi perkelahian, pertumpahan darah dan pembunuhan. Karena itu jangan membiarkan kemarahan, irih hati dan kebencian merusak kehidupan yang harmonis. Jika ingin hidup tentram, belajarlah mengelola kemarahan, padamlah kebencian lalu nyalakan dan kobarkan cinta Tuhan. Marilah menyatakan cinta kasih Tuhan kepada siapapun juga meskipun berbeda suku, agama, ras dengan kita. Tetaplah menyatakan cinta Tuhan bagi dunia meskipun kita mengalami penghinaan dari orang lain, meskipun iman kita dicemoohkan orang, meskipun kita mengalami perlakukan buruk. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. Jadi bukalah hati untuk cinta Tuhan agar tidak ada celah bagi dosa, irih hati, kebencian dan dendam. Dunia saat ini mempertontonkan cara hidup menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Di Media massa, di media sosial, di sekitar kita, setiap saat kita melihat dan mendengar kekerasan terjadi. Kekerasan seolah telah menjadi trend masa kini. Kita harus sadar, kekerasan menjadi tanda bahwa hati nurani telah mati. Karena Tuhan tidak menciptakan kita menjadi manusia yang tanpa hati. Maka jangan mengikuti cara hidup duniawi. Yesus sudah memberi teladan melawan kekerasan dengan cinta kasih. Papua menjadi pergumulan kita bersama. Papua adalah rumah kita bersama. Mari jaga rumah bersama kita dengan kedamaian. Papua adalah tanah Injil. Mari bersikap sebagaimana orang – orang yang telah dimenangkan oleh Injil dalam menghadapi berbagai persoalan. Kita mengimani bahwa Tuhan tidak menutup mata terhadap apa yang terjadi di atas Tanah Papua. Sebagaimana Tuhan mendengar darah Habel yang berteriak kepada Tuhan maka Tuhanpun tidak menutup mata ketika terjadi ketidak adilan, ketika orang tak bersalah menjadi korban, ketika darah orang benar tertumpah di atas tanah ini. Tuhan tidak menghendaki kita memperlakukan sesama dengan sewenang – wenang. Setiap orang akan menuai hasil dari perbuatannya. Siapa yang menabur cinta akan menuai cinta. Tetapi siapa yang menabur kebencian akan menuai kebinasaan. Kisah Kain dan Habel mengajarkan kita juga bahwa hidup pribadi dan persembahan kita adalah satu paket yang tidak terpisahkan. Bukan soal berapa banyak yang dapat kita bawa sebagai persembahan bagi Tuhan tetapi bagaimana hidup kita berkenan dihadapanNya. Bukan soal berapa kali kita beribadah dan membaca firmanNya tapi sejauh mana kita melakukan kehendakNya dihidup kita. Jadikanlah hidup kita sebagai persembahan yang kudus dan berkenan kepada Allah. Hidup yang berkenan kepada Allah adalah hidup yang menyatakan cinta kasih Allah. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Logo YouVersionAlkitabRencanaVideoDapatkan AplikasinyaPemilih BahasaIkon PencarianKejadian 416Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur AlkitabAplikasi Alkitab untuk Anak-AnakDapatkan Aplikasi Alkitab YouVersionSimpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kamiBerandaAlkitabRencanaVideo

kejadian 4 ayat 1 16